Indonesia telah kehilangan Seorang tokoh besar dengan wafatnya Bapak Murdaya Widyawimarta Po, OBE (傅志寬), tauladan pengusaha sukses, politisi, dan filantrop visioner yang telah memberikan kontribusi bagi bangsa Indonesia. Kiprah beliau melampaui dunia bisnis semata, merambah hingga ke bidang keagamaan, sosial, dan perjuangan hak-hak sipil, menjadikannya salah satu figur penting dalam perjalanan reformasi sosial Indonesia. Bersama istrinya, Ibu Dra. S. Hartati Murdaya, beliau dikenal sebagai sosok dermawan dan rendah hati, yang secara konsisten mengabdikan hidupnya untuk membantu sesama melalui berbagai organisasi sosial kemanusiaan, agama, dan kebangsaan.
Bapak Murdaya Widyawimarta Po, OBE (傅志寬) bukan hanya dikenal sebagai pelaku ekonomi yang tangguh, tetapi beliau juga sebagai pemuka masyarakat yang aktif memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas lintas golongan. Beliau percaya bahwa kekayaan sejati berasal dari manfaat yang dapat diberikan kepada orang lain.
Dalam bidang keagamaan dan sosial, beliau berperan strategis di berbagai organisasi nasional, antara lain:
Tidak hanya hanya itu, beliau juga turut aktif dalam organisasi seperti Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI), Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa (PERPIT), Perhimpunan Hakka Indonesia Sejahtera (PHIS), dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN). Melalui organisasi-organisasi tersebut, beliau membangun jembatan antara kelompok minoritas dan arus utama pembangunan nasional.
• Ketua Dewan Pengawas DPP Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI), wadah besar umat Buddha Indonesia yang memfasilitasi kerja sama lintas mazhab dan kegiatan sosial keagamaan di seluruh Indonesia.
• Ketua Dewan Penyantun DPP Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI), yang aktif dalam pengembangan sumber daya manusia dan pendidikan Buddhis.
• Ketua Dewan Pengawas Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Pusat, organisasi kemasyarakatan yang memperjuangkan hak-hak dan peran warga keturunan Tionghoa dalam pembangunan bangsa.
Perjuangan untuk Kesetaraan dan Hak Warga Negara
Persembahan Bapak Murdaya Po dalam memperjuangkan kesetaraan dan keadilan sosial terlihat dari langkah-langkah konkret yang telah diambilnya dalam dunia politik dan hukum. Beliau adalah tokoh penting di balik lahirnya sejumlah regulasi yang bersejarah dalam menghapus diskriminasi berbasis ras dan etnis, khususnya terhadap warga keturunan Tionghoa yang selama bertahun-tahun mengalami marginalisasi.
Salah satu kontribusi monumental beliau adalah pendirian Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI), Bersama dengan Bapak Slamet Efendy Yusuf membangun sebuah lembaga yang berperan aktif dalam mendorong kesadaran hukum dan kebangsaan, serta mengadvokasi hak-hak warga negara secara setara, tanpa diskriminasi latar belakang. Bapak Murdaya Widyawimarta Po, OBE (傅志寬) bersama Bapak Slamet Efendy Yusuf adalah sosok penting dalam sejarah berdirinya IKI, karena mereka memainkan peran kunci dalam pendirian dan perkembangan organisasi ini. Selain itu, beliau juga terlibat aktif dalam pembahasan dan pengesahan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan, yang dianggap sebagai langkah maju dalam menjamin hak-hak kewarganegaraan.
Tiga regulasi penting yang menjadi tonggak perjuangan Bapak Murdaya Widyawimarta Po, OBE (傅志寬), antara lain:
• Undang-Undang No. 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis – mendorong persamaan hak dan perlindungan hukum bagi seluruh warga negara tanpa membedakan latar belakang etnis.
• Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia – menjamin kejelasan status kewarganegaraan dan mempermudah warga keturunan memperoleh hak-haknya sebagai WNI.
• Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan – memastikan data kependudukan yang inklusif, efisien, dan bebas dari diskriminasi.
Karya Besar Bapak Murdaya Widyawimarta Po, OBE (傅志寬) adalah Sebuah Warisan yang patut di jaga dan dipertahankan oleh Generasi Bangsa
Kepergian Bapak Murdaya Widyawimarta Po, OBE (媸礞帡): bukan sekadar kehilangan seorang individu, tetapi juga kehilangan nilai, pemikiran, dan semangat perjuangan yang telah menjadi bagian dari kemajuan bangsa. Warisan moral dan sosial yang telah ditinggalkannya adalah sebuah warisan yang harus dipertahankan oleh generasi muda bangsa Indonesia. Tidak seharusnya di negara yang plural ini masih terjadi kesenjangan dalam hal marginalisasi suku, maka dari itu buah perjuangan Bapak Murdaya Widyawimarta Po, OBE (傅志寬)harus tetap menjadi karya besar yang patut dijaga bagi generasi Muda Indonesia untuk masa mendatang dan untuk selama-lamanya.
Perjuangan yang telah beliau tinggalkan serta falsafah hidup yang akan terus kita kenang yaitu “keberhasilan sejati tidak hanya dinilai dari akumulasi kekayaan pribadi, melainkan dari seberapa besar kontribusi yang mampu mengangkat harkat dan martabat orang lain”. Jiwa kepemimpinan beliau yang penuh empati, komitmennya terhadap kemajemukan, dan perjuangannya melawan diskriminasi telah meninggalkan jejak dalam sanubari bangsa serta sejarah Indonesia modern. Berbagai organisasi dan gerakan yang pernah beliau dukung dan bangun akan menjadi saksi hidup atas pengabdian dan semangatnya dalam mewujudkan Indonesia yang lebih adil, inklusif, dan berkeadaban.
Bapak Murdaya Widyawimarta Po, OBE (傅志寬) telah pergi untuk selama-lamanya, namun semangatnya akan tetap berkobar dalam hati mereka yang terinspirasi oleh karya-karyanya. Sosoknya akan dikenang sebagai tokoh yang tak hanya memperjuangkan kesetaraan, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan kemanusiaan. Beliau adalah contoh nyata bahwa seorang tokoh dapat berperan aktif dalam berbagai bidang kehidupan tanpa kehilangan prinsip dan integritas. Semoga keteladanan beliau terus hidup dalam jiwa generasi penerus bangsa. Selamat jalan, Bapak Murdaya Widyawimarta Po, OBE (傅志寬) Semoga Buah Kebajikan Semasa Kehidupan Bapak dapat membawa pada kelahiran di alam Sugati, Terima kasih atas dedikasi dan pengabdianmu untuk Indonesia.
